Mengenal Lebih Jauh Tentang Cerita Pendek (Cerpen)
Sumber: carapedia.com
Bagi sobat yang masih bingung untuk menulis cerpen yang
berkualitas seperti cerpen yang dihasilkan oleh cerpenis terkenal seperti Putu
Wijaya, Agus Noor, Gus Mus, dan cerpenis lainnya, karena sobat tidak tahu cerpen
(cerita pendek) itu seperti apa, berisi apa saja, apa yang ada didalam cerpen,
apa yang membedakan cerpen dengan novel, bagaimana langkah awal membuat cerpen
dan seterusnya. Nah, disini admin akan men-share seluk beluk cerpen dari
berbagai sisinya, meskipun tidak secara detail dan mendalam pembahasannya.
Disini admin menulis sesuai pengetahuan admin sendiri tentang cerpen,
diharapkan tulisan ini bisa membantu untuk segera menyelesaikan tulisan sobat
sekalian yang tertunda.
Cerita Pendek yang sering disingkat dengan Cerpen ialah
suatu bentuk prosa narasi fiktif. Jalan cerita cerpen cenderung padat dan
langsung kepada tujuan ceritanya dibandingkan karya fiksi lainnya yang lebih
panjang, seperti novel. Karena singkat, padat dan langsung kepada tujuan
ceritanya cerpen yang baik dan menarik mengandalkan teknik-teknik seperti tema,
penokohan, bahasa dan plot secara lebih luas dan mendalam.
H.B Jassin salah seorang sastrawan besar Indonesia
mengatakan bahwa cerpen harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian (konflik),
dan penyelesaian. Dari penjelasan yang diutarakan oleh H.B Jassin bisa kita
pahami langkah-langkah awal untuk membuat cerpen, yaitu kita awali cerpen
dengan pengenalan tokoh-tokoh, plot, dan latar, kemudian kita kembangkan dengan
memberikan konflik/ pertikaian diantara tokoh yang ada di dalam cerpen,
kemudian langkah terakhir kita tuliskan penyelesaian konflik itu yang
mengandung unsur kejutan. Kenapa mengandung unsur kejutan?. Karena kalau kita
mengutarakan penyelesaian konflik itu seakan sudah dipahami oleh masyarakat
umum, maka yang terjadi adalah para pembaca cerpen akan dibuat bosan dengan
akhir cerita kita, karena mereka sudah mengetahui akhir ceritanya. Akan tetapi
kalau kita memasukkan sedikit saja unsur kejutan, itu akan membuat para pembaca
menilai sisi kreatif dari sang penulis cerpen.
Cerita pendek juga harus memiliki jumlah (kuantitas)
kata, antara 500-20.000 kata, satu plot, satu watak dan satu kesan. Dengan
jumlah kata kisaran antara 500-20.000 kata, cerpen diharuskan bisa selesai
dibaca sekaligus ketika pembaca duduk menunggu bus, kereta api, pesawat, atau
sambil antre menunggu karcis. Memiliki satu kesan, karena bahasa cerpen harus
ketat dari awal hingga akhir, tidak bertele-tele menerangkan hal-hal yang tidak
perlu, dialog hanya khususkan untuk menamppakkan karakter tokoh, menjelaskan
konflik, atau menjalankan cerita. Jadi yang dituntut dari seorang yang ingin
menulis cerpen adalah efektifitas penggunaan kata dan kalimat.
Meskipun cerpen bersifat fiksi atau khayalan, akan tetapi
cerita yang disajikan dalam cerpen harus logis, masuk akal, dan sekiranya
penulis mampu meyakinkan pembaca bahwa cerita yang disajikan benar-benar
terjadi, bukan suatu rekaan. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya konsistensi dari
sikap dan karakter tokoh yang merepresentasikan bahwa mereka benar-benar nyata
dan hidup.
Terakhir, cerpen mesti menciptakan kesan yang selesai,
tidak mengusik pikiran pembaca tentang lanjutan ceritanya. Kesan selesai itu
harus meyakinkan pembaca, bahwa cerita yang ada di dalam cerpen itu sudah
selesai, tamat, tidak ada lanjutan kisahnya, cerita benar-benar rampung
berhenti disitu.
Semoga tulisan mengenal lebih jauh tentang cerpen ini
bermanfaat bagi sobat sekalian. Segeralah memulai mengetik cerita yang ingin
sobat buat, aplikasikan secara perlahan langkah demi langkah cara penulisan
cerpen yang disampaikan di artikel ini, lalu lihatlah kembali hasil karya yang
telah sobat buat. Admin tunggu kiriman cerpen dari sobat-sobat semua.
0 komentar:
Post a Comment