Home » » Unsur-Unsur Sebuah Cerpen

Unsur-Unsur Sebuah Cerpen

Unsur-Unsur Sebuah Cerpen (Cerita Pendek)





Dalam sebuah karya sastra terdapat karakteristik tertentu sehingga ada batas yang jelas diantara jenis-jenis karya sastra itu, seperti novel, cerpen, cerbung, dan puisi. Begitupun dengan cerpen (cerita pendek) didalamnya mengandung unsur-unsur yang membangun jalan cerita menjadi sebuah cerpen. Untuk lebih jelasnya tentang hal tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

Unsur-Unsur Yang Terdapat Dalam Sebuah Cerpen

1. Tema
Yaitu gagasan inti. Pokok pembicaraan. Tema dalam cerpen bisa diibaratkan dalam sebuah bangunan adalah pondasi. Bangunan tanpa pondasi tidak akan berdiri. Begitu juga dengan cerpen. Dengan kata lain tema dalam sebuah cerpen adalah ide pokok dalam merangkai sebuah cerita, yang didalmnya terkandung pesan moral atau amanat yang ingin disampaikan.

Ide pokok ini bisa berupa ide pemikiran dari pengarang itu sendiri tentang pengalamannya, komentar penulis tentang suatu hal atau peristiwa, bisa juga berupa pandangan dari pengarang tentang sesuatu.
Contohnya dalam cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Tema yang diangkat dalam cerpen ini yaitu masalah moral yang terjadi di tempat tinggal tokoh “aku”. Cerpen ini menceritakan pengalaman “aku” di negeri asing dan menyoroti masalah moral penduduknya. Tokoh “aku” bisa bertahan dari godaan selingkuh karena masih mempertimbangkan sisi mulia dari moral atau akhlak.

2. Alur atau Plot

Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita, atau sebab akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide pokok. Contoh tentang plot ini misalnya, dalam cerita itu dikisahkan Sang Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, itu disebut plot.

3. Penokohan

Yaitu menciptakan citra atau karakter tokoh dalam cerita. Tokoh dalam cerita harus tampak hidup dan nyata hingga para pembaca bisa merasakan kehadirannya. Penokohan ini bisa melalui dua cara yaitu penokohan melalui sifat lahir (fisik) berupa rupa dan bentuk fisik tokoh, dan kedua melalui sifat batin (watak) berupa karakter, pembawaan dan temperamen tokoh.

Cara mendeskripsikan tokoh ini bisa melalui berbagai cara, diantaranya ialah pertama mendeskripsikan tindakan, ucapan atau pikiran sang tokoh. Kedua, menerangkan benda-benda yang ada di sekitar tokoh. Ketiga, menjelaskan tempat tokoh itu berada. Keempat, menceritakan kesan tokoh lain terhadapnya. Dan kelima, penggambaran langsung secara naratif oleh pengarang itu sendiri.

4. Latar atau Setting

Ialah segala keterangan yang berkaitan mengenai waktu, tempat, ruang dan suasana dalam cerita. Latar harus menyatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan cerpen yang berkualitas. Misalkan sobat ingin membuat cerita dengan setting zaman kerajaan Majapahit, maka tema dan plotnya pun harus disesuaikan dengan keadaan yang menggambarkan suasana pada masa kerajaan Majapahit tersebut.

5. Sudut Pandang Tokoh
Yaitu pandangan tokoh yang dibangun oleh pengarang. Sudut pandang tokoh ini merupakan visi pengarang yang disampaikan melalui pandangan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Jenis sudut pandang tokoh ini diantaranya yaitu, (1) sudut pandang orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. (2) sudut pandang orang ketiga. Pengarang menggunakan tokoh “ia” atau “dia”, atau bisa juga dengan menyebutkan nama tokohnya, seperti “Baron”, “Pak Amat”, Bu Aida”, “Fahri” dan sebagainya. (3) sudut pandang campuran. Pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Semua kejadian dan sikap tokoh diberi komentar dan tafsiran sehingga para pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang digambarkan.

Itulah unsur-unsur yang ada dalam sebuah cerpen (cerita pendek). Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat yang sedang mencari referensi atau bacaan tambahan tentang unsur-unsur dalam suatu cerpen. Setelah sobat mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh tentang seluk beluk cerpen, sobat bisa segera memulai untuk menulis sebuah cerita. Tentunya sobat sudah tidak sabar untuk segera memulai menulis dan akhirnya menghasilkan sebuah karya sastra. Meskipun karya yang sobat hasilkan belum bisa diterbitkan, setidaknya sobat sudah selesai membuat satu karya. Masih banyak waktu untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Bersungguh-sungguhlah dan jangan menunda-nunda untuk segera membuatnya.

Ketika sobat berniat menggoreskan pena atau mengetik tuts komputer untuk menulis cerpen ingatlah pesan dari J.K. Rowling, Mulailah menulis apa saja yang kamu tahu. Menulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Kemudian ketika sobat sudah menulis cerpen ingatlah pesan Edgar Allan Poe, Dalam cerpen tak boleh ada satu kata pun yang terbuang percuma, harus punya fungsi, dan tujuan dalam komposisi keseluruhan.


Tulisan ini diramu dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment

Sugeng Rawuh Poro Sedulur

Terima Kasih Sudah Meluangkan Sedikit Waktu Anda untuk Mengunjungi Blog Ini

Popular Posts

Powered by Blogger.